malam itu..
nun jauh disana..menembus belantara kebekuan berkabut..
sayup kudengar renyahnya tawamu..
walau tak bisa aku tatap kerut di wajahmu..
tapi..
aku bisa merasakan.
betapa kau korbankan gelisahmu..
rapat kau selimuti dukamu..
cabikan luka itu mampu kau sembunyikan.
dan ..bukankah kau dengarkan?
serak senyumanku sakan ingin mengatakan jangan kau lihat tetes air mata ini biarkan mengikuti renyahnya suaramu..
bu..
tak taukah anakmu..
akan gelayut mendung di atap rumah kita?
andai kau ijinkan..
akan kurobek sang kala itu..
biarlah tangan ini sedikit bertetes darah..
mencengkeram hati beku yang tajam menusuk kedamaian..
tapi aku tau ..bijakmu itu.
atas jiwa kejawaanmu
yang begitu perkasa membungkam urat-urat yang memerah..
apapun katamu..
aku adalah anakmu
yang sujud, menyembah Sang Penyabar bersamamu..
lmt April 29, 2007